Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan beton yang dihasilkan ketika menggunakan beberapa perlakuan terhadap pasir pantai Sampur. Perlakuan yang digunakan terhadap pasir Pantai Sampur adalah : tanpa perlakuan, disiram, dan dicuci. Kuat tekan beton direncanakan 17,5 MPa.
Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar (Batu Pecah) Tabel 10. Hasil Analisis Keausan Agregat Kasar (Merapi) Jenis Pengukuran Berat Jumlah berat (B 1) 5000 gr Berat tertahan saringan no. 12 setelah percobaan (setelah dicuci dan dikeringkan dalam oven) (B 2) 2934 gr Keausan 1 1 2 u B B B 62 % Keausan agregat kasar = 1 1 2 u B B B = …
Agregat yang cocok untuk produksi beton yang bermutu harus bebas dari lempung, lanau, dan bahan organik lainnya yang akan mengurangi kekuatannya. Adapun kadar lumpur yang diizinkan untuk agregat kasar ≤ 1 %. Bila lebih besar maka agregat tersebut harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan. C. Alat dan Bahan
7 dan 28 hari tidak kurang dari 95 daripada kuat tekan adukan dengan agregat yang sama tetapi telah dicuci dalam larutan 3 NaOH dan kemudian dicuci dengan air bersih, pada umur yang sama. e. Harus bergradasi baik sehingga rongganya sedikit untuk pasir modulus halus butirnya antara 2,5 - 3,8.
CONTOH UJI BAHAN : PEMERIKSAAN GRADASI AGREGAT KASAR DAN HALUS. Analisis saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agtegat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-angka persentase digambarkan pada grafik pembagian butir. (SNI 03-1968-1990). Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi …
tanah/lumpur sehingga harus dicuci terlebih dahulu 2. Agregat Sungai (pasir/kerikil) •Diperoleh langsung dari dasar sungai •Umumnya berbutir halus, bulat-bulat akibat …
Ukuran butir > 40 mm disebut batu. Ukuran butir 4,80 – 40,00 mm disebut Agregat Kasar/Kerikil/Split. Ukuran butir ≤ 4,80 mm Agregat Halus/Pasir. Agregat dengan ukuran butir < 1,20 mm sering disebut Pasir Halus, sedang jika ukuran butir < 0,075 mm disebut Silt, dan bila < 0,002 mm disebut Clay.
Umumnya agregat dipisahkan menurut ukuran butirnya: Ukuran butir > 40 mm disebut batu; Ukuran butir 4,80 – 40,00 mm disebut Agregat Kasar/Kerikil/Split; …
SK SNI S-04-2417-1989-F. Spesifikasi Agregat Sebagai Bahan Bangunan 5. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 revisi 3 6. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 II. TUJUAN Untuk menentukan kadar lumpur berdasarkan besarnya persentase berat butiran yang lolos ayakan no. 200 (0,075 mm) pada agregat halus dan kasar setelah dilakukan pencucian …
1.3 Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih; 2) Bahan pembersih adalah suatu bahan pembersih seperti detergent, atau sabun yang digunakan untuk …
Agregat yang digunakan dalam campuran beton dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu : a. Agregat halus. Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau …
Agregat kasar dimasukkan ke dalam saringan 3 / 8 '' dan agregat halus ke dalam saringan No. 50, biarkan selama 10 menit, kemudian masing-masing agregat tersebut dicuci dengan air panas pada suhu 40º C. 2.3 Cara Kerja Sebenarnya. Agregat kasar disaring dengan saringan ½'' dan 3 / 8 ''. Agregat halus disaring dengan saringan No. 30 dan No. 50.
Apabila kadar lumpur melebihi 1% maka agregat harus dicuci. 31 5. Kekerasan butiran agregat diperiksa dengan bejana Rudellof dengan beban penguji 20 ton dimana harus dipenuhi syarat berikut: • Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 - 19,1 mm lebih dari 24% berat. • Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19,1 - 30 mm lebih dari ...
Apabila lebih dari 5% maka pasir harus dicuci dan untuk agregat kasar (batu pecah) maksimal 1%. Untuk menciptakan mutu beton yang baik (kuat tekan tinggi), maka bahan penyusun beton harus memenuhi syarat teknis. Beberapa pengaruh yang terjadi bila kadar lumpur terlalu banyak atau melebihi jumlah yang diisyaratkan adalah:
1.3 Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih; 2) Bahan pembersih adalah suatu bahan pembersih seperti detergent, atau sabun yang digunakan untuk …
Kandungan lumpur yang terdapat pada agregat halus tidak dibenarkan melebihi 5% (dari berat kering). Apabila kadar lumpur melebihi 5%. maka pasir harus dicuci. 5. Pemeriksaan Kandungan Organik (Colorimetric Test) a. Tujuan. Untuk memeriksa kadar bahan organic yang terkandung dalam pasir. b. Hasil pemeriksaan.
untuk material agregat dicuci adalah dengan perbandingan 1:1,5:2,5 dengan FAS antara 0,47 hingga 0,43 dan 1:2:2,5 dengan FAS antara 0,45 hingga 0,41. Sedangkan untuk …
Banyaknya bahan yang lolos saringan nomor 200 sesudah agregat dicuci sampai air cucian jernih. Identitas benda uji ditulis. Benda uji ditimbang dicuci di lewatkan di saringan, dihitung yang lolos dan yang tertahan. …
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat kering) dan apabila mengandung lebih dari 1%, agregat kasar tersebut harus dicuci. e. Ukuran butir agregat kasar maksimum tidak boleh lebih daripada 1/5 jarak terkecil antarabidang-bidang samping cetakan, 1/3 dari tebal pelat beton, 3/4
Pengertian Agregat. Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat merupakan material …
Wbf = Berat agregat sebelum dicuci (gr) Waf = Berat agregat setelah dicuci (gr) Hasil Penelitian a. Workability Beton Workability dari beton dapat dilihat dari pengu-jian slump dan air content, dimana kekentalan adukan beton akan mempengaruhi tingkat kemu-dahan pengerjaan (kelecakan) dan sifat–sifat pengerjaannya. Gambar 2.
Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih; Bahan pembersih adalah suatu bahan pembersih seperti detergent, atau sabun yang digunakan untuk mempermudah pemisahan bahan halus …
Sedangkan untuk material agregat tidak dicuci direkomendasikan menggunakan perbandingan 1:1,5:2,5 dengan FAS antara 0,46 hingga 0,4 dan 1:2:2,5 dengan FAS 0,44. Sedangkan Untuk perbandingan 1:2:3 hanya menghasilkan beton mutu kurang dari K200. Perbandingan campuran yang paling ekonomis yang direkomendasikan untuk …
BAHAN Agregat halus sebanyak 500 gram. D. PROSEDUR 1. Benda uji dimasukkan ke dalam wadah dan diberi air pencuci secukupnya sehingga benda uji terendam. ... Benda uji yang telah …
Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami. batu-batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah. batu alami. Agregat …
Setelah itu agregat dicuci dia atas saringan No. 200 hingga air cuciannya jernih. Agregat yang tertahan di saringan kemudian dimasukkan ke dalam oven hingga keadaan oven dry dan ditimbang. 2. Analisis Hasil Hasil …
Uji agregat lolos No.200 ( 0,075 mm) Deasy Monica Parhastuti. Subjek : Pengujian Aspal Topik : Uji agregat lolos. See Full PDF Download PDF. See Full PDF Download PDF. Related Papers. LABORATORIUM UJI …
1) Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) sesudah agregat dicuci …
Ket : Agregat dicuci terlebih dahulu sebelum diuji. Berdasarkan hasil pengujian diat as, diperoleh. karakteristik agreg at kasar (batu pec ah), cangkang kemiri dan agregat halus telah .
Padat 1,3 Berat kering sebelum dicuci 1980 gram Lepas 1,33 (W1) Berat kering setelah dicuci 1970 gram (W2) Berdasarkan SNI 03-4804-1998, dari hasil W1−W2 Kadar Lumpur = x 0,50% pengujian sampel diatas, dapat dilihat bahwa W1 berat volume lepas dan padat agregat kasar memenuhi syarat yaitu berkisar antara 1,6 - 1,9 Tabel 9.
tanah/lumpur sehingga harus dicuci terlebih dahulu 2. Agregat Sungai (pasir/kerikil) •Diperoleh langsung dari dasar sungai •Umumnya berbutir halus, bulat-bulat akibat proses gesekan. 45 Agregat 3. ... Agregat dengan permukaan berpori dan kasar lebih disukai dari agregat dengan permukaan halus, karena agregat dengan tekstur kasar dapat ...
agregat tidak dicuci direkomendasikan menggunakan perbandingan 1:1,5:2,5 dengan FAS antara 0,46 hingga 0,4 dan 1:2:2,5 dengan FAS 0,44. Sedangkan Untuk perbandingan 1:2:3 hanya menghasilkan beton mutu kurang dari K200. Perbandingan campuran yang paling ekonomis yang direkomendasikan untuk menghasilkan beton K250-K300 adalah dengan ...
Bahan-bahan penyusun beton terdiri dari agregat, bahan perekat dan air. Perkembangan akhir-akhir ini penggunaan admixture/bahan tambah untuk memperbaiki sifat beton semakin umum digunakan. Buku ini menguaraikan tentang batu alam sebagai dasar untuk mempelajari agregat, agregat, bahan perekat, air dan admixture.
Agregat dicuci dengan air aquades atau air suling kemudian dikeringkan pada suhu 135 º C sampai 149º C hingga berat tetap. Setelah kering tetap kemudian disimpan di tempat yang tertutup rapat dan siap untuk diperiksa. Untuk pelapisan agregat basah perlu diketahui berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) dan penyerapan dari agregat kasar.
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu mempraktekan pengujian bahan agregat yang meliputi: 1. Pemeriksaan kadar air agregat 2 |Tri Mulyono, FT UNJ, 2017 2. Pemeriksaan kandungan ...
Agregat dicuci Kemudian dikeringkan dalan Oven. Setelah Kering dan didinginkan Agregat ditimbang Kemudian direndam Selama 24 Jam. Agregat dilap Sampai Selaput Air pada Permukaan Hilang (Kondisi SSD Kering Permukaan – Jenuh) Kemudian ditimbang. Masukkan Agregat kedalam Keranjang dan ditimbang dalam Air. Pengolahan Data. Selesai